Jokowi, Calon Pemimpin Boneka

Suara Bang Sad, Suara Rakyat!
Pileg (Pemilu Legislatif) 2014 menghasilkan PDI Perjuangan (PDI P) sebagai pemenang. Sesuai janji petinggi PDI P, yakni Megawati, PDI P dikabarkan akan mencalonkan Jokowi sebagai capres dari partai mereka.

"It's finnaly happen"

Bukan gue doang yang kagum sama kinerja Jokowi ketika menjabat sebagai Gubernur Jakarta. Sampai negara tetangga kita, Malaysia sampai menginginkan pemimpin seperti Jokowi. Banyak survey yang menyatakan kalau warga Indonesia ingin Jokowi maju sebagai presiden. Dan gue adalah salah satu yang setuju "pada saat itu".

Tapi ketika itu benar-benar terjadi, gue malah kecewa, kayaknya bukan gue doang, pasti banyak yang sepemikiran sama gue. Awalnya setuju Jokowi jadi presiden, tapi ketika diumumkan secara resmi, gue malah kecewa. Kenapa?
Pertama adalah waktunya. Jokowi belum habis satu putaran, dia udah mau meninggalkan Jakarta. Masalahnya, banyak program beliau yang belum terselesaikan. Jakarta masih jauh dari kata 'selesai' untuk Jokowi yang baru setahun mejabat.

Kedua adalah karena "Jokowi menjilat ludahnya sendiri". Iya, menjilat. Ludahnya sendiri! Dulu waktu beredar isu dan wacana-wacana kalau banyak yang "meminta dan berharap Jokowi jadi presiden", bahkan disebutkan partai-partai besar mau pun senior sudah 'melamar' Jokowi sebagai kandidat capres & cawapres mereka., Jokowi sendiri menolak mentah-mentah. Beliau sendiri yang bilang di berbagai wawancara kalau beliau merasa belum pantas dan mengakui pekerjaannya masih sangat banyak di Jakarta jadi tak mungkin DAN TAK MAU maju sebagai capres.

Kala itu, PDI P masih mengenakan Megawati sebagai 'gacoan' mereka. Kita semua tahu dari jaman Pak SBY baru menjabat, Ibu Mega masih menginginkan kursi presiden. Tapi mungkin Ibu Mega mendengar dan melihat terlalu banyak suara yang menginginkan Jokowi, sehingga merelakan 'keinginannya' dan akhirnya ia (sebagai atasan) meminta Jokowi yang maju.

Lalu beredar wacana Jokowi mengatakan "Siap".

Seketika gue jadi bingung. Dari kacamata gue, Jokowi itu punya karakter (tadinya). Dia orangnya lurus, legowo kalau kata Ibu gue, dan tegas. Lalu tiba-tiba beliau seperti menjilat ludahnya sendiri. Gue yang bloon ini aja bisa ngerasa kalau Jokowi hanya terpaksa. Meski beliau bilang "saya siap" "saya sanggup", itu hanya keterpaksaan semata.

Jokowi tak mungkin menolak permintaan Ibu Mega selaku atasannya di partai PDI P, mengingat begitu banyak pula dukungan partai mau pun Ibu Mega sendiri terhadap Jokowi saat pencalonan Gubernur DKI Jakarta.

Dari sini, gue sendiri bisa menyimpulkan bahwa Jokowi hanya akan maju sebagai Calon "Pemimpin Boneka". Di mana ia dikendalikan sendiri oleh 'seseorang'. Tidak menutup kemungkinan segala putusan atau pun tindakannya saat benar-benar menjabat kelak, adalah kemauan 'seseorang tersebut', bukan murni kepemimpinannya. We all know who is the guy.

Sebenarnya, gue setuju Jokowi memimpin, andaikan beliau bukan Gubernur Jakarta, andaikan beliau tidak mencalonkan diri pada putaran ini. Tapi sayang, sekarang beliau bak boneka... sangat disayangkan.
disclaimer: artikel ini ditulis secara pribadi oleh penulis, bukan pemberitaan resmi

0 komentar:

Posting Komentar